Rabu 10 Sep 2014 16:23 WIB

Pilkada Langsung Perluas Konflik Sosial

Suasana kampenye pilkada di Aceh (ilustrasi).
Foto: bamboedoea.com
Suasana kampenye pilkada di Aceh (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Bupati Pamekasan, Achmad Syafii, menyatakan kalau bicara ideal, memang lebih ideal dengan cara pemilihan langsung, karena masyarakat bisa menentukan calon pimpinannya secara langsung.

Namun, katanya, dengan cara pemilihan oleh masyarakat, konflik perbedaan politik di masyarakat kian meluas.

"Tapi kalau melalui dewan, konflik bisa teratasi karena pemilih merupakan orang-orang tertentu," katanya.

Ia mengatakan, pemilihan melalui anggota DPRD memang tidak ada jaminan bahwa anggota DPRD yang memilih itu bebas dari praktik politik uang, akan tetapi kontrol bisa lebih kuat.

Syafii mengatakan, jika berbicara tentang idealisme, pemilihan oleh DPRD memang merupakan langkah mundur, akan tetapi, fakta sosial masyarakat kini belum siap.

"Saya kira tidak ada salahnya jika kita mundur selangkah untuk kemajuan di masa-masa yang akan datang," katanya menjelaskan.

Oleh karenanya, sambung dia, pihaknya mendukung rencana pemilihan kepala daerah melalui wakil rakyat, demi untuk perbaikan tata kelola pemerintahan yang lebih baik.

"Sekarang ini kan politik transaksional di masyarakat sudah sangat parah. Salah satu upaya untuk menekan praktik politik uang itu, maka salah satunya dengan cara pemilihan melalui anggota DPRD itu," paparnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement