Jumat 12 Sep 2014 20:06 WIB

Usai Bertemu Menteri, Tim Transisi Laporan ke JK

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Bayu Hermawan
Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2014-2019, Joko Widodo dan Jusuf Kalla berbicara kepada media usai rapat tertutup di Rumah Transisi, Jakarta, Kamis (28/8). (Republika/ Tahta Aidilla)
Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2014-2019, Joko Widodo dan Jusuf Kalla berbicara kepada media usai rapat tertutup di Rumah Transisi, Jakarta, Kamis (28/8). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Transisi Jokowi-JK melaporkan hasil komunikasi bersama pemerintah beberapa hari terakhir ke Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (JK), pada hari Jumat (12/9) ini. Selain kajian opsi kabinet, tim tersebut juga menyampaikan agenda internasional yang akan dihadapi pemerintah mendatang.

Kepala Staf Kantor Transisi, Rini Soemarno mengatakan, pertemuan bersama para menteri kordinator (Menko) dan menteri sekertaris negara (Mensesneng) telah dibicarakan dengan JK. Ia mengaku, komunikasi baru berlangsung setelah satu agenda selesai.

"Kami baru menemui Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa terkait agenda internasional pemerintahan mendatang. Semua kita laporkan agar JK tahu prosesnya," kata Rini kepada Republika di Rumah Transisi Jokowi-JK, Menteng.

Rini melanjutkan, agenda tersebut memang masih menjadi prioritas mereka. Namun karena tenggat waktu kajian arsitektur kabinet pada Ahad (15/9) sudah dekat, pihaknya malam ini segera menemui Menteri PAN RB, Azwar Abubakar.

Ia mengatakan, JK berpesan agar tim ini bisa menyelesaikan hasil kajian tersebut tepat waktu. Itulah mengapa, mereka ingin mengkonsolidasikan postur kabinet ke pemerintah. Ia mengakui, tidak akan terjadi perubahan besar dalam kabinet Jokowi-JK seperti opsi perampingan.

"Berdasarkan hasil kajian kami secara menyeluruh dan melihat pengalaman Presiden Aburahman Wahid (Gus Dur), perombakan kabinet tidak mudah dilakukan," ujarnya.

Selain itu JK juga telah sepakat dengan Presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi) kalau jumlah kabinetnya tetap 34 kementerian. Ia menegaskan, tim harus menyelesaikan kajian kabinet ini tepat waktu. Ia berharap, rekomendasi ini dapat memuluskan fungsi pemerintahan di awal menjabat.

"Tadi kita bicarakan progres dan laporan dari tim yang telah berbicara dengan pemerintah sepekan ini. Apa yang telah mereka lakukan dalam menyelesaikan progresnya sampai pertengahan bulan ini. Hal yang penting tadi, apa hasil pertemuan dengan menteri," katanya.

Belum lama ini, Tim Transisi menemui Wakil Presiden Boediono, Mensesneg Sudi Silalahi, Menko Perekonomian, Chairul Tanjung, Menko Polhukam, Djoko Suyanto Menko Kesra Agung Laksono, dan Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa.

Pertemuan dengan menteri-menteri tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan Presiden terpilih, Jokowi dengan Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) di Bali belum lama ini. JK mengatakan, hal lain yang dibahas adalah APBN, postur kabinet dan Subsidi BBM.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement