Kamis 18 Sep 2014 04:01 WIB

DMI: Dana Infak Belum Memiliki Fungsi Produktif

Rep: c72/ Red: Agung Sasongko
berinfak melalui kotak amal di masjid. ilustrasi
Foto: Republika
berinfak melalui kotak amal di masjid. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dana yang terkumpul dari kotak infak yang terdapat di masjid memiliki potensi positif bagi masyartakat. Jika dikelola dengan optimal, maka dana tersebut dapat lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kesejahteraan masjid itu sendiri.

Juru Bicara Dewan Masjid Indonesia (DMI) Hery Sucipto. mengatakan salah satu masjid yang berhasil menggunakan dananya untuk pemberdayaan masyarakat adalah Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran Baru Jakarta Selatan, masjid tersebut memiliki saldo sumbangan yang cukup besar dan digunakan untuk program-program yang produktif.

Ia mengatakan bahwa Masjid Al-Azhar menggunakan dananya untuk membuat unit bisnis yang produktif. Dengan adanya unit bisnis tersebut maka hal itu akan berdampak positif kepada kesejahteraan masyarakat dan kesejahteraan masjid itu sendiri.

"Mayoritas masjid di Indonesia hanya memperlakukan dananya sebagai simpanan, hal ini sangat disayangkan karena sebenarnya dana itu dapat digunakan untuk kemaslahatan umat secara lebih luas," ucapnya.

Ia mengatakan Jusuf Kalla selaku Ketua Umum DMI juga sempat mencetuskan sebuah tagline untuk kesejahteraan masjid dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Tagline yang dicetuskan oleh Jusuf Kalla adalah berbunyi Memakmurkan dan Dimakmurkan.

"Cita-cita dalam tagline itu hanya dapat terwujud jika seluruh masjid di Indonesia mau untuk mengoptimalkan dana yang berhasil dihimpun, dengan begitu maka dana yang digunakan dalam program-program yang positif akan secara langsung dapat memakmurkan masjid itu sendiri dan orang yang terlibat dalam program itu pun akan dimakmurkan dari hasil program-program yang produktif itu," ucap hery.

"Kami menyadari sampai saat ini DMI belum mampu untuk merangkul seluruh masjid di Indonesia untuk mewujudkan cita-cita positif ini, hal ini terkendala oleh belum terintegrasinya komunikasi antar masjid karena mayoritas keuangan masjid dikelola secara mandiri oleh masyarakat," ucapnya.

Hery mengatakan bahwa DMI kedepanya berencana untuk dapat menjalin komunikasi antar masjid dengan komprehensif dan terintegrasi sehingga program dan kondisi masjid diseluruh indonesia dapat termonitor termasuk mengenai manajemen keuangan mereka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement