Ahad 21 Sep 2014 21:20 WIB

Pakar: yang Penting Jaksa Agung Baru Tidak Bisa Didikte Presiden

Rep: C62 / Red: Bayu Hermawan
Gedung Kejaksaan Agung
Gedung Kejaksaan Agung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim transisi Jokowi-JK saat ini tengah disibukkan menyeleksi siapa  yang pantas menjadi Jaksa Agung. Sebagian ada yang mengusulkan lebih baik Jaksa Agung dipimpin dari internal Kejaksaan, namun tidak sedikit juga mengusulkan di luar Kejaksaan Agung.

Pengamat Hukum Tata Negara Universitas Parahayangan Bandung,‎ Asep Warlan Yusuf mengatakan tidak masalah siapa saja yang kelak akan memimpin korp Adhyaksa. Menurutnya apakah Jaksa Agung dari internal ataupun dari luar Kejaksaan sama saja.

"Yang penting punya integritas dan tidak bisa didikte oleh bosnya," kata Asep saat dihubungi Republika, Ahad (21/9).

Asep melanjutkan, masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan, baik dimpimpim intenal Kejaksaan ataupun di luar Kejaksaan.‎ Jika nanti Jokowi memilih Jaksa Agung dari luar Kejaksaan, maka orang itu harus yang memiliki pengalaman di penegak hukum.

"Serta pengetahuan hukum pidana. Dan ini tidak banyak di luar Kejaksaan," katanya.

Ia menambahkan jika Jokowi memilih Jaksa Agung di internal Kejaksaan, disarankan Jokowi mesti memilih orang yang memiliki fungsi menajerial baik  dan pengaruh besar di Kejaksaan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement