Selasa 23 Sep 2014 20:15 WIB

Ini Pembelaan DPR Soal Uji Materi UU MD3

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Mansyur Faqih
Anggota DPR Fraksi Golkar, Aziz Syamsuddin.
Foto: Republika
Anggota DPR Fraksi Golkar, Aziz Syamsuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPR menyatakan, uji materi terhadap UU MD3 tak bisa diterima. Karena, tidak ada yang dirugikan dari pengesahan undang-undang tersebut.

"Kenapa setelah RUU disahkan baru dipermasalahkan? Kami lihat PDIP selaku pemohon mengenai UU Nomor 17/2014, tidak ditemukan diskriminasi saat pengesahan,” kata Wakil Ketua Komisi III Aziz Syamsudin dalam sidang lanjutan uji materi UU MD3 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (23/9).

Begitu pula dengan pasal 84, pasal 97, pasal 104, pasal 109, pasal 115, pasal 121 yang berkenaan mengenai alat kelengkapan DPR. Menurutnya, PDIP tetap bisa terlibat untuk terpilih sebagai pimpinan dewan.

Sehingga, kata dia, tidak ada pihak yang dirugikan dengan UU MD3 yang baru, termasuk PDIP.

"Hak konstitusi para pemohon tetap terjaga, mereka masih tetap bisa memilih dan dipilih dalam pemilihan pimpinan MPR, DPR dan DPD dan DPRD," papar Wakil Ketua Komisi III DPR tersebut.

Sidang lanjutan uji materi UU MD3 digelar dengan menghadirkan perwakilanDPR, pemerintah, dan sejumlah pihak terkait. Mereka diminta memberikan keterangannya soal UU MD3.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement