Jumat 26 Sep 2014 23:03 WIB

Karya Seni di Tempat Sampah Disangka Bom

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Penduduk kawasan Victoria Park di Kota Perth, Australia, panik karena ada karya seni di dalam sebuah tempat sampah yang mengeluarkan suara bersiul. Ada yang menyangka itu adalah bom.

Warga melaporkan bahwa ada suara mirip ledakan yang terdengar dari sebuah tong sampah yang terletak di jalan tol Albany hari Kamis (25/09) lalu.

Dikirimlah tim penjinak bom polisi ke lokasi, dan ada bagian jalan tol yang ditutup selama beberapa jam.

Polisi diberitahu bahwa kemungkinan pemerintah setempat telah menaruh alat yang mengeluarkan bunyi serupa benda yang jatuh ke dalam sumur saat ada sampah yang dibuang ke dalam tempat sampah.

Namun, para polisi berpendapat bahwa suara itu lebih mirip suara ledakan.

Petugas penjinak bom memeriksa tempat sampah yang dikira mengandung bom.

Walikota Victoria Park Trevor Vaughan menyatakan bahwa Ia akan meminta maaf pada polisi terkait instalasi seni tersebut. 

Menurutnya, karya itu tidak bermaksud menakut-nakuti.

"Itu hanyalah sesuatu yang agak nyentrik, agak berbeda, tapi hasilnya tidak sesuai," ucap Vaughan.

Instalasi tersebut seharusnya merupakan bagian dari beberapa penanda kawasan yang akan digunakan untuk pasar malam dan berbagai kegiatan lain yang bertujuan menarik masyarakat untuk mengunjungi Victoria Park.

"Sebanarnya karya itu bagus. Misalnya, anda masukkan sedikit kertas ke dalam tempat sampah, maka terdengar suara bersiul, seolah ada yang dijatuhkan dari tebing. Kemudian terdengar suara semacam letusan di dasar, seolah-olah butuh waktu lama untuk kertas itu sampai ke dasar tempat sampah," jelas Vaughan.

Ia berharap instalasi seni itu tak akan dicopot. "Mungkin, bisa ditaruh semacam peringatan di sebelahnya," ucapnya.

Akhir-akhir ini, ada banyak kejadian dan diskusi seputar terorisme di Australia, seperti razia anti teror besar-besaran dan peristiwa ditembaknya seorang pemuda yang diduga terkait kelompok teroris oleh polisi di kota Melbourne.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement