Jumat 26 Sep 2014 19:05 WIB

Meski Berpotensi, Peneliti Indonesia Dinilai Kurang Pede

Peneliti Indonesia. Ilustrasi.
Foto: Antarafoto
Peneliti Indonesia. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Kepala Divisi Asia Alexander Von Humboldt Foundation Dr Klaus Manderla menyatakan, para peneliti dan ilmuwan di Indonesia kurang percaya diri untuk mengembangkan keilmuan dan penelitiannya secara internasional.

"Padahal potensi peneliti di Indonesia banyak yang bagus, tapi masih banyak yang enggan bergabung dengan organisasi internasional seperti Alexander Von Humboldt Foundation ini yang memberikan apreasisi bagi peneliti untuk mengembangkan karier sebagai seorang peneliti handal berkelas internasional," kata Klaus Manderla disela-sela mengikuti "International Conference on Natural Sciences (ICONS) 2014" di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (26/9).

Menurut dia, para peneliti yang ingin bergabung dengan yayasan Jerman itu tidak harus melalui institusi atau lembaga, tapi secara individu pun bisa. Namun, selama ini banyak peneliti yang enggan bergabung karena kemungkinan terkendala bahasa.

Sebenarnya, kata Manderla, tidak perlu khawatir dengan bahasa, sebab para peneliti dari Jepang, Vietnam maupun Thailand banyak yang bergabung dan lolos seleksi, meski Bahasa Inggris mereka tidak sebagus peneliti Indonesia.

Selain terkendala bahasa, lanjutnya, mungkin juga karena kurangnya sosialisasi pada para peneliti di Indonesia, sehingga mereka banyak yang kurang paham dan mengenal yayasan Alexander Von Humboldt ini.

Salah seorang peneliti yang didanai Alexander Von Humboldt, Leenawaty Limantara mengatakan sebenarnya peneliti Indonesia tidak kalah dengan para peneliti dari negara lain, hanya mungkin karena terkendala bahasa mereka enggan bergabung dan mengajukan aplikasinya.

"Sekarang ini kami, para peneliti dari Indonesia yang tergabung di Yayasan Alexander ini menjadi merasa eksklusif karena dari 240 juta penduduk Indonesia, baru 33 orang peneliti yang bisa bergabung dengan yayasan tersebut. Padahal, kalau sudah bergabung banyak kemudahan yang kita dapat, selain jaringan juga pendanaan penelitian maupun kegiatan lainnya," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement