REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pertemuan Presiden terpilih Joko Widodo bertemu dengan sejumlah perwakilan Aktivis 1998 dari 25 provinsi. Pertemuan tersebut untuk membahas langkah-langkah strategis dalam lima tahun ke depan.
"Pertemuan ini merupakan reuni akbar, silaturahmi dan konsolidasi aktivis 1998 lintas provinsi dan organisasi. Secara khusus pertemuan ini akan membahas tentang langkah-langkah strategis aktivis dalam lima tahun ke depan," kata Sekjen Aktivis 98 Adian Napitupulu di sela-sela pertemuannya di Denpasar, Sabtu (27/9).
Menurut dia, pertemuan itu tidak berbicara kasus-kasus di masing-masing daerah atau isu-isu, atau peristiwa-peristiwa politik tetapi berbicara tentang bagaimana menjelmakan generasi Aktivis 98 menjadi kekuatan politik baru untuk meluruskan makna dan tujuan reformasi.
Pertemuan tersebut menjadi awal dari kebangkitan Aktivis 98 untuk merebut dan mengisi ruang-ruang politik dalam lima tahun ke depan. Pertemuan itu juga melakukan pendataan terhadap para aktivis 98 yang tersebar di seluruh Indonesia, menghitung dan mendata jumlah aktivis 98 yg menjadi dokter, hakim, jaksa, polisi, pengusaha, dosen, jurnalis, kepala desa, bupati, DPRD/RI lalu merumuskan bagaimana potensi-potensi yang dimiliki untuk menjadi kekuatan menuju perubahan yang dicita-citakan 16 tahun yang lalu tentang Indonesia yang bersih, demokratis, dan berkeadilan.
Selain itu, pihaknya juga berharap dengan adanya pertemuan itu bisa merumuskan dan berharap besar kepada presiden terpilih untuk mampu menempatkan rakyat menjadi subjek negara.
Sementara itu, Presiden terpilih Joko Widodo menyambut baik pertemuan itu. "Saya bangga bisa bertemu dengan para aktivis yang selalu memperjuangkan kepentingan rakyat," ujarnya.
Mantan Wali Kota Solo itu, mengaku sudah melibatkan rakyat untuk melakukan perubahan seperti mendorong masyarakat untuk membentuk relawan, turun ke jalan, dan sejumlah langkah strategis yang dilakukannya selama ini. "Semua itu adalah langkah saya untuk mengajak masyarakat sehingga bisa menjadi subyek dalam perubahan negara yang kita cintai ini," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Gubernur DKI Jakarta itu mendapat respons yang sangat positif dari aktivis 98, terlihat dari dukungan dan riuh tepuk tangan tanda memberikan dukungan untuk pemerintahan lima tahun ke depan. Dan mereka mengaku siap turun ke jalan jika pemerintah tidak memihak kepada rakyat kecil.