REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Seorang pejabat senior Palestina sebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sama dengan Pimimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi. Pernyataan itu datang setelah Netanyahu menyamakan Hamas dengan kelompok radikal itu, AFP melaporkan, Selasa (30/9).
"Netanyahu berusaha untuk menyebarkan ketakutan tentang ISIS yang dipimpim Al- Baghdadi. Namun, ia sendiri pun lupa bahwa dirinya adalah pemimpin negara Yahudi," keta Saeb Erakat, Kepala Negosiayor Palestina dalam pembicaraan perdamaian dengan Israel di Kairo, Mesir.
Ia melanjutkan, Netanyahu mengingkan Palestina memanggil Israel dengan sebutan negara Yahudi dan mendukung pemukim teroris yang membunuh, menghancurkan, membakar masjid serta gereja. Hal itu sama halnya dengan yang dilakukan oleh al-Baghdadi yaitu aksi membunuh dan meneror.
Erakat berkata, dalam pidato di Majelis Umum PBB, Netanyahu menyamakan pertempuran Israel melawan Hamas sama dengan koalisi AS melawan kelompok radikal yang telah menguasai Irak dan Suriah.
"Dengan pidatonya di PBB itu, Netanyahu akhirnya menutup pintu pada kemajuan menuju solusi dua negara dalam perbatasan tahun 1967 dan menolak solusi politik yang serius pada pembicaraan damai." lanjut Erakat.
Seharusnya, pada bulan ini, negosiator Palestina dan Israel memulai negosiasi lanjutan sebagai kelanjutan dari gencatan senjata pada Agustus lalu. Gencatan senjata yang mengakhiri pertempuran 51 hari ini di Jalur Gaza menyebabkan setidaknya 2100 warga Palestina meninggal dunia, sedangkan disisi Israel telah menewaskan 73 orang, termasuk tujuh warga sipil.