Rabu 01 Oct 2014 14:18 WIB

Sepakati Pengunduran Jokowi, DPRD Belum Terima Ahok Jadi Gubernur

Rep: C62/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok.
Foto: Ist
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jakarta sudah sepakat menerima pengunduran diri Joko Widodo. Pengunduran diri Jokowi dari Gubernur DKI akan disampaikan langsung tanpa ada tanggapan dari fraksi di DPRD saat sidang paripurna.

Ketua DPD M Taufik mengatakan, meski telah menerima pengunduran diri Joko Widodo, tidak begitu saja wakilnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, langsung naik menjadi Gubernur dan langsung memiliki wakilnya. Menurut Taufik, banyak yang masih perlu dibahas sebelum Ahok‎ naik menjadi Gubernur DKI menggantikan Joko Widodo yang menjadi presiden.

"Masih lama pembahasan (wakil gubernur)," kata Taufik saat dihubungi Republika, Rabu (1/10). Taufik belum bisa menyampaikan kapan DPRD akan menjadwalkan pengangkatan Ahok dan wakilnya‎ menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur.

"Kita harus minta pandangan dari semua fraksi-fraksi di DPRD," ujarnya. Setelah Ahok mengundurkan diri sebagai kadar partai Gerindra, banyak partai terutama partai yang tergabung di koalisi merah putih (KMP) meminta Ahok mundur juga sebagai wakil gubernur DKI.

Partai dalam  KMP menilai Ahok tidak menghargai partainya. Karena partai yang telah mengusungnya sebagai wakil gubernur mendampingi Joko Widodo dalam pemilihan kepala daerah tingkat provinsi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement