Jumat 03 Oct 2014 15:25 WIB

20 Juta Wisman Ditargetkan Masuk Indonesia

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pelabuhan Benoa Bali
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pelabuhan Benoa Bali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menargetkan jumlah kunjungan wisatawan manca negara dari 2014-2019 mencapai 20 juta jiwa. Salah satu wisatawan yang diandalkan, yakni dari Korea Selatan. Pasalnya, wisatawan negeri ginseng itu masuk dalam 10 besar pengunjung terbanyak tanah air.

Staff Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Syamsul Lusah, mengatakan, pemerintah membidik wisatawan asal Korea Selatan untuk berkunjung ke tanah air. Upayanya, dengan menawarkan sejumlah destinasi wisata dan kuliner unggulan. Seperti Bali dan Bangka Belitung.

"Turis dari Korsel, suka berwisata ke pantai. Seperti ke Bali," ujar Lusah, saat menghadiri Korea Selatan-Indonesia Festival, Jumat (3/10).

Selain itu, guna memromosikan destinasi wisata ini, pihaknya telah bekerjasama dengan pemerintahan Korsel sejak lama. Namun, kerja sama intensifnya sejak dua tahun terakhir. Selain wisata, pertukaran kebudayaan juga gencar dilakukan.

Meski demikian, lanjut Lusah, sebenarnya jumlah kunjungan wisatawan dari Korea ini fluktuasi. Mayoritas, pengunjung merupakan pebisnis. Namun, banyak juga wisatawan yang sengaja untuk berlibur ke tanah air. "Jadi, wisatawan Korea itu hanya di musim-musim tertentu banyak berkunjung ke tanah air," ujarnya.

Menurut Lusah, Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak dikunjungi wisatawan asing. Pemandangan alam negara ini, masih jadi magnet tersendiri. Akan tetapi, banyak persoalan yang perlu dibenahi guna meningkatkan kepariwisataan ini. Salah satunya, sistem transportasi dan infrastruktur.

Jika dibanding negara lain, transportasi di Indonesia masih belum layak. Sehingga, banyak turis yang mengeluhkan hal itu. Karena itu, kedepan pihaknya mendorong supaya pemerintahan baru memberi perhatian terhadap sistem transportasi terutama massal. Serta, memerbaiki infrastrukturnya.

Direktur Seni Pertunjukan dan Industri Musik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Juju Masunah, mengaku, saat ini kerja sama bilateral antara Korsel dan Indonesia semakin meningkat. Salah satunya, melalui pertukaran kebudayaan. "Melalui pertukaran budaya ini, diharapkan bisa mendongkrak kerja sama sektor lain. Terutama ekonomi," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement