Selasa 07 Oct 2014 01:43 WIB

Jurnalis Mesir Kutuk Karikatur Nabi Dipenggal ISIS

Media massa(ilustrasi)
Foto: [ist]
Media massa(ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sebuah organisasi yang menaungi para jurnalis di Mesir mengutuk keras karikatur Charlie Hebdo, sebuah media di Prancis, yang bernuansa penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Nabi terakhir itu digambarkan sedang dipenggal oleh kelompok teroris ISIS.

Al Masry Al Youm, media berbahasa Arab di Mesir, dikutip oleh Albawaba, Senin (6/10), melaporkan, dalam sebuah pernyataan organisasi wartawan itu menyebut bahwa karikatur tersebut menghina kesucian Hari Raya Idul Adha.

Sementara itu, organisasi pengacara Mesir juga menyerukan hal yang sama dan meminta semua pihak untuk menghindari sikap menghina agama Islam yang tiada henti.

Mereka menduga media ini berhubungan dengan kepentingan Yahudi.

Kelompok ISIS lahir di Irak dan menyebar di Suriah setelah revolusi Musim Semi Arab.

Saat ini koalisi Amerika Serikat dan Arab sedang berusaha membendung kekuatan ini, sementara organisasi dan masyarakat Islam dunia mengutuk cara-cara ISIS memperluas kekuasaannya di Irak dan Suriah.

ISIS menggunakan cara-cara pasukan khusus dan teror seperti memenggal kepala untuk menakuti musuhnya.

Beberapa media sejak lama menduga, banyak anggota ISIS berasal dari pasukan yang dilatih oleh pasukan khusus AS di Yordania.

Dalam artikel Blowback! U.S. Trained Islamist who Joined ISIS di WND Juni lalu menjelaskan keterlibatan AS melatih para pemberontak tahun 2012 untuk melawan rezim Bashar Al Assad. (Baca: Turkey's Erdogan attacks Biden claims it funded extrimists)

Namun, di lapangan, banyak lulusan pelatihan ini diketahui bergabung dengan ISIS yang berhasil memperluas kekuasannya di Irak dan Suriah.

Keterlibatan asing dalam memperkeruh suasana di kawasan tersebut diperkuat dengan tuduhan para pejabat AS sendiri mengenai keterlibatan sekutunya Turki dan UAE dalam mendanai kelompok-kelompok oposisi tersebut, walau akhirnya banyak tuduhan itu diralat. (Baca: Biden Minta Maaf kepada Uni Emirat Arab)

 

Ikuti informasi terkini seputar sepak bola klik di sini

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement