Selasa 07 Oct 2014 22:25 WIB

Calon Pimpinan KPK Ini tak Ingin Tangkap Koruptor

Rep: c87/ Red: Mansyur Faqih
Gedung KPK
Gedung KPK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Robby Arya Brata menilai, langkah pencegahan korupsi lebih efektif ketimbang penindakan. Namun, selama ini KPK lebih banyak melakukan penindakan.

"Dengan pencegahan kita bisa menganalisis di sistem lembaga itu, kita pelajari kelemahannya dan saling menguatkan," kata Robby di Jakarta Pusat, Selasa (7/10). 

Robby mengumpamakan aksi penindakan seperti mengepel lantai kotor tapi tidak menutup lubang di genteng. Penindakan itu konseling tapi tidak menyelesaikan masalah. 

Menurutnya, anggaran KPK untuk menindak satu kasus mencapai puluhan juta. Sedangkan uang kerugian negara yang berhasil dikembalikan di bawah 30 persen.

Menurutnya, KPK membutuhkan orang yang menguasai konsep pencegahan korupsi dan konsep antikorupsi. Dia juga menilai kebanyakan pejabat KPK berlatar belakang pendidikan ilmu hukum. Padahal, mayoritas pakar antikorupsi di dunia bukan ahli hukum.

"Kalau saya jadi pimpinan KPK lebih senang kalau tidak ada yang ditangkap, karena dia punya anak istri. Dia akan dikenang anak cucunya sebagai koruptor," ujarnya. 

Nantinya, dia bakal berusaha agar tidak ada lagi menteri atau anggota DPR yang menangis karena terlibat korupsi. Dia ingin menguatkan DPR dan MK agar punya integritas sehingga semua pejabat negara tidak akan terlibat korupsi.

Karena itu, menurutnya, pimpinan KPK ke depan harus tidak biasa. Para pimpinan KPK harus bersifat visioner, kuat, berintegritas, dan punya langkah terobosan yang tidak biasa. 

Selain itu, sistem politik yang ada harus kondusif untuk mendukung pemberantasan korupsi. 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ اَشِدَّاۤءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ تَرٰىهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَّبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيْمَاهُمْ فِيْ وُجُوْهِهِمْ مِّنْ اَثَرِ السُّجُوْدِ ۗذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى التَّوْرٰىةِ ۖوَمَثَلُهُمْ فِى الْاِنْجِيْلِۚ كَزَرْعٍ اَخْرَجَ شَطْـَٔهٗ فَاٰزَرَهٗ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوٰى عَلٰى سُوْقِهٖ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيْظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗوَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ مِنْهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا ࣖ
Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar.

(QS. Al-Fath ayat 29)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement