REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Pembelaan Ben Affleck terhadap Islam dalam acara talk show di sebuah stasiun TV AS, belum lama ini, ternyata mengundang reaksi sejumlah media sayap kanan di negeri Paman Sam. Berbagai tudingan negatif pun mereka tujukan kepada aktor kondang Hollywood itu.
Salah satu kecaman tersebut datang dari National Review, sebuah majalah konservatif yang berbasis di New York, AS. Editor majalah tersebut, Rich Lowry, menuding Affleck tidak mau menerima "kebenaran tentang dunia Muslim" secara jujur.
Hal tersebut disampaikan Lowry dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada Selasa (7/10) kemarin.
“Dia (Affleck) terus bersikeras dengan pendapatnya. Pada satu titik, dia mencoba mendebat Maher dan Harris dengan mengecam perang di Irak. Padahal, perang (Irak) itu bertujuan untuk pembebasan, tidak bisa disamakan dengan hukuman rajam bagi orang-orang murtad (dalam ajaran Islam),” tulis Lowry, seperti dikutip The Guardian, Rabu (9/10).
Sebelumnya, Affleck menuduh pembawa acara TV Bill Maher dan penulis Sam Harris sebagai orang-orang yang ‘kotor’ dan ‘rasis’ dalam melihat Islam.
Hal tersebut diungkapkan aktor Hollywood tersebut dalam sebuah sesi debat acara talk show ‘Real Time’ yang ditayangkan di saluran HBO, Jumat (3/10) pekan lalu.
Dalam sesi tersebut, Affleck meradang karena klaim Maher yang menyebut Islam sebagai satu-satunya agama yang bertindak seperti mafia. Tak hanya itu, Affleck juga menunjukkan reaksi kemarahan ketika Maher menuding Islam sebagai ajaran yang bakal membunuh orang-orang yang berkata, menggambar, atau menulis buku yang salah.
“Ada lebih dari satu miliar orang (Muslim) yang tidak fanatik, yang tidak memukul wanita, yang hanya ingin pergi ke sekolah, makan beberapa sandwich, menunaikan shalat lima kali sehari, dan tidak melakukan satu pun hal buruk yang Anda katakan tentang mereka. (Pendapat yang menyebut umat Muslim kejam) itu hanya stereotip,” ujar Affleck.
Lanjut ke Media AS Serang Ben Affleck karena Bela Islam (2)
Ikuti informasi terkini seputar sepak bola klik di sini