REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyaknya anak Indonesia yang menjadi korban kelainan seks para pelancong harus mendapatkan perhatian dari pemerintah. Pasalnya, wisatawan asing tersebut kerap mendekati anak yang masih di bawah umur sebagai korban mereka.
Sekjen Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda Siswanto mengatakan prihatin dengan fenomena tersebut. Pasalnya, hal tersebut merupakan pelanggaran terhadap hak anak. "Anak dijadikan objek seks merupakan eksploitasi" kata Erlinda kepada Republika Online (ROL), Senin (13/10).
Seperti diberitakan sebelumnya, Indonesia, terutama Bali dan Lombok menjadi tujuan utama para penderita paedofilia untuk mencari mangsa. Biasanya mereka mencari keluarga yang memiliki anak di bawah umur dan terhimpit ekonomi.
Salah satu pelaku yang disebut bernama "Malcolm" disebut sengaja memanfaatkan keluguan warga miskin di Indonesia dengan iming-iming bantuan sekolah. Dia kerap mengirimkan uang bagi anak-anak yang tidak mampu dan mengunjunginya ke Indonesia.