REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koki ternama Farah Quinn mendapatkan kritik yang luas setelah mengunggah gambar seseorang yang masuk ke bilik ATM dan mencopot alas kakinya di depan ATM. Farah dalam akun Instagramnya mempertanyakan, kenapa alas kaki harus dicopot saat masuk ke ATM.
Psikolog keluarga Elly Risman mengatakan perilaku Farah tak ubahnya orang yang gegar budaya dalam media sosial. ''Itu seperti sedang syok budaya karena melihat sesuatu yang berbeda,'' ujar Elly, Rabu (15/10).
Menurut Elly, setiap orang harus belajar mengendalikan diri saat bertemu orang lain. Termasuk ketika berada di media sosial.
''Saya bilang yang dilakukan Farah itu khilaf. Tapi pelajarannya adalah orang tidak mengekspresikan semua hal yang dilihatnya. Orang harus belajar menahan diri,'' katanya memaparkan.
Memang, katanya menyambung, terkadang orang tidak tahan dengan ketidaknyamanan orang lain. ''Termasuk dengan ketidakpintaran orang lain,'' ujar dia.
Tetapi, Elly mengatakan cara mengekspresikan ketidakpintaran itu tidak perlu dengan membaginya ke orang lain di media sosial. Memahami orang lain adalah bagian dari bersosialisasi dalam hidup, di dunia maya atau dunia nyata.
''Semua orang bisa belajar jadinya, betapa pentingnya menahan diri,'' kata Elly lagi.