Kamis 16 Oct 2014 07:08 WIB

Ayah Gadis Ini Bunuh Diri karena Andy Lau

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Julkifli Marbun
Andy Lau
Foto: Popular Asian
Andy Lau

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Pada 2007, seorang penggemar yang begitu obsesif pada aktor Cina Andy Lau, Yang Lijuan menyebabkan kemarahan media dan netizen. Akibat obsesi gilanya, orang tua Yang menderita krisis karena harus membayar biaya yang dibutuhkan putrinya untuk ikut jumpa penggemar. Bahkan, sang ayah bunuh diri akibat tak tahan menanggung beban ekonomi tersebut.

Ceritanya, pada Maret 2007, Yang dan ayahnya sengaja pergi ke Hong Kong untuk ikut acara jumpa penggemar Andy Lau. Yang menyatakan keinginannya untuk bisa bertemu Andy secara pribadi. Sayangnya, meskipun Yang berhasil berfoto dengan Andy, dia masih belum bisa berbicara secara pribadi sehingga masih ingin terus bertemu sang idola.

Sehari kemudian, sang ayah mengakhiri hidupnya dengan melompat ke Laut Salisbury. Dia meninggalkan surat terakhir yang isinya memohon Andy untuk mau bertemu dengan putrinya.

Mengetahui ada kejadian ekstrem tersebut, Andy mengkritik prilaku Yang yang mengorbankan hidup ayahnya. Nah, baru-baru ini, Yang muncul di sebuah acara talk show dan menyesali perbuatannya dimasa lalu, serta meminta maaf atas kesalahannya. Yang mengimbau penggemar lain untuk tidak mengikuti tindakan ekstrem yang dia lakukan demi mengejar idola.

"Andy Lau (juga idola lain) tak layak menjadi alasan bagimu untuk membuang masa mudamu," ujar Yang, dilansir dari Popular Asian, Kamis (16/10).

Yang menangis diacara itu ketika menceritakan prilaku keras kepalanya menyebabkan tragedi kematian ayahnya. Yang menceritakan ketika mengetahui ayahnya bunuh diri karenanya, dia langsung membuang semua barang-barang berkaitan dengan Andy, bahkan membakar foto idolanya itu.

Andy sendiri mengaku, setelah kematian ayah Yang di 2007, dia menerima lebih dari 100 surat setiap harinya. Surat itu berisi ancaman bahwa si pengirim surat yang mengaku penggemarnya itu mengancam akan bunuh diri jika sang idola tak menemui mereka.

Akibat surat-surat itu, Andy mengaku dia mengalami insomnia selama dua pekan sampai akhirnya dia mengunjungi psikiater untuk membantunya menghilangkan kecemasan tersebut.

Psikiater pun memegang secara pribadi ponsel Andy dan menemaninya selama bekerja selama 10 hari berturut-turut sampai kondisi emosional Andy stabil.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement