REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serius menyikapi konversi bahan bakar gas oleh PT Jakarta Propertindo untuk bus Transjakarta dengan menyiapkan stasiun pengisian BBG.
"Dalam waktu dekat kami siapkan 20 SPBG, baik itu 'mobile' maupun statis," katanya seusai menghadiri penandatanganan (MOU) antara PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengenai kerja sama pengelolaan SPBG di Balaikota Jakarta, Kamis (16/10).
Menurutnya, pihak Pertamina sendiri telah membicarakan soal pembangunan SPBG di wilayah-wilayah Jakarta, dan ada 150 yang telah disiapkan. "Sekarang fokusnya adalah mencari lokasi-lokasi untuk pembangunan 150 SPBG itu," tambanya.
Di samping itu, Saefullah menambahkan jika ada pihak swasta yang ingin membangun SPBG, Pemprov DKI akan menyediakan lahan, kalau lokasi pembangunannya tidak bertentangan dengan rencana tata ruang Jakarta. "Kami juga akan berikan kemudahan-kemudahan untuk pembangunannya, agar SPBG bisa lebih banyak di Jakarta.
Saat ini menurut Saefullah, jumlah ketersediaan Gas di DKI mencapai 33,2 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) . Namun yang terpakai saat ini baru mencapai 5 MMSCFD. Menurutnya, 2015 nanti DKI Jakarta akan memulai melakukan sewa mobil di tempat penyewaan kendaraan yang mobilnya Bahan Bakar Gas (BBG). "Pemprov DKI nanti tidak akan membeli mobil lagi, tapi mulai menyewa," tambahnya.
Saat ini, tempat pengisian SPBG sendiri menurut Saefullah baru berada di empat lokasi yang berjauhan, yakni, Pulo Gadung, Mampang, Daan Mogot, Jalan Perintis Kemerdekaan. Sedangkan yang mobile saat ini menurut Saefullah berada di Monumen Nasional (Monas).
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Budi Karya, menargetkan 2015 nanti proses pembangunannya akan selesai dan pelaksanaannya dilakukan dalam bulan Oktober. Terkait lokasi pembangunannya selain empat lokasi yang ada, PT Jakpro sendiri akan melakukan pembangunan di Ancol, Pluit dan Taman Putra Putri Jakarta Utara.