Jumat 17 Oct 2014 14:31 WIB

Panglima TNI Lepas Satgas Konga ke Lebanon

Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan KSAL Laksamana Marsetio melepas Satgas Konga.
Foto: Puspen TNI
Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan KSAL Laksamana Marsetio melepas Satgas Konga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Maritime Task Force (MTF) Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-G/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) akan segera bertugas ke Lebanon sebagai pasukan perdamaian. Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan KSAL Laksamana Marsetio melepas keberangkatan mereka di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (16/10).

Satgas MTF Konga XXVIII-G/UNIFIL dipimpin Letkol Laut (P) I Gung Putu Alit Jaya. Kekuatan mereka mencapai 100 personel TNI AL. Rinciannya sebanyak 88 personel awak kapal perang, pilot dan kru heli sebanyak tujuh personel, perwira kesehatan, Kopaska, penyelam dan perwira intelijen serta perwira penerangan masing-masing satu oran, serta 1 Heli Bolkow BO-105/NV-410 dari Pusat Penerbang Angkatan Laut (Puspenerbal), Surabaya. 

Jenderal Moeldoko mengatakan, Satgas Konga kali ini merupakan misi lanjutan ketujuh bagi Indonesia. Itu setelah Dewan Keamanan PBB memperpanjang mandat tugas UNIFIL hingga 31 Agustus 2015, melalui Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2172 tahun 2014.

Pada resolusi tersebut, Dewan Keamanan PBB menyambut dialog lanjutan dan perluasan kegiatan terkoordinasi antara UNIFIL dan Angkatan Bersenjata Lebanon. Hal itu mendorong negara anggota PBB untuk mendukung Tentara Nasional Lebanon dalam meningkatkan kemampuannya dan menegaskan kembali seruannya bagi pembentukan zona bebas senjata.

"Pahami aturan pelibatan, komando dan kendali komando CTF-448 guna menghindari kesalahpahaman antarunit tugas dan guna menghindari kerugian personel dan materiil, serta pahami misi MTF adalah sarat dengan misi politis, diplomatis, strategis dan misi taktis, yang menuntut kesatuan komando dan disiplin para prajurit sekalian," ujar Moeldoko dalam siaran pers Puspen TNI.

Moeldoko menekankan kepada seluruh awak kapal bahwa sebagai prajurit yang sedang melaksanakan tugas operasi di lapangan harus selalu membekali diri dengan pengetahun terkait role of engagement, untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan di daerah operasi.

Di sisi lain anak buah kapal (ABK) KRI Sultan Iskandar Muda-367 sebagai bagian unit kerja MTF UNIFIL, harus membekali diri dengan keterampilan teknis dalam konteks membantu peningkatan kemampuan Tentara Nasional Lebanon, sesuai kemampuan dan batas kemampuan yang dimiliki.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement