REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta mengimbau para remaja Indonesia, khususnya yang berdomisili di Ibu Kota agar mewaspadai jeratan sindikat narkotika internasional.
"Sindikat narkotika internasional biasanya memikat para remaja, khususnya putri untuk dijadikan kurir narkoba internasional," kata Kepala Bidang Pencegahan BNNP DKI Jakarta Sapari Partodiharjo di Jakarta, Sabtu (18/10).
Ia menjelaskan biasanya jaringan tersebut memiliki modus dengan menggunakan anggotanya yang berparas menarik untuk memikat para remaja, baik itu pria atau wanita masuk ke dalam organisasinya.
"Mereka pakai anggotanya yang cantik atau ganteng untuk memikat remaja, lalu mereka dibujuk dengan dibelikan berbagai barang yang mereka mau sampai mereka masuk dalam organisasi itu," katanya.
Sapari juga mengatakan setelah para remaja itu masuk ke dalam organisasi tersebut mereka akan dipergunakan sebagai kurir antarnegara untuk mendistribusikan narkotika yang mereka produksi.
"Mereka dipergunakan oleh pacarnya yang ternyata anggota organisasi narkotika terlarang untuk jadi kurir dan tidak sedikit yang tertangkap dan menunggu eksekusi mati di luar negeri," ujarnya.
Saat ini BNNP tengah melakukan usaha pencegahan yang ditujukan pada para remaja khususnya puteri dengan pembentukan kader di setiap lapisan masyarakat untuk menyosialisasikan masalah ini.
"Saat ini kami melakukan berbagai usaha untuk mencegah merebaknya pengguna narkotika usia dini dan penjerumusan remaja kita menjadi kurir sindikat narkotika internasional," ungkapnya.
Sejauh ini jaringan internasional kebanyakan berasal dari beberapa kawasan seperti 'Segitiga Emas' yang berada di kawasan Asia Tenggara, meliputi Thailand, Myanmar, Laos dan termasuk Indonesia di dalamnya.
Ada juga kawasan 'Bulan Sabit Emas' yang meliputi Iran, Pakistan dan Afghanistan serta kawasan lainnya di Amerika Latin dan Afrika Barat.