REPUBLIKA.CO.ID, YAMAN -- PBB sedang mempersiapkan sanksi untuk lima orang terkemuka Yaman, menurut Aljazirah, termasuk mantan presiden Ali Abdullah Saleh, Selasa (21/10).
Ahli PBB menyatakan sanksi diberikan karena mereka telah merusak masa transisi demokrasi Yaman. Tiga dari nama-nama tersebut adalah pemimpin kelompok pemberontak Houthi yang telah mengguncang sebagian besar wilayah Yaman.
Mereka adalah pemimpin kelompok, Abdulmalik al-Houthi, saudaranya Abdulkhaleq al-Houthi dan pemimpin militer Abu Ali al-Hakem.
Presiden Saleh diperkirakan masuk daftar karena dituduh memanfaatkan krisis Yaman untuk meninggikan derajat dan pengaruhnya dalam politik negeri.
Seorang diplomat yang melihat laporan sanksi milik PBB mengatakan pada Aljazirah, anak Saleh, Ahmed Ali yang seorang brigadir jenderal Pasukan Pengaman Republik juga akan dikenai sanksi.
Beberapa orang Yaman mengatakan ada hubungan terselubung antara Houthis dan Saleh yang membawa pada sekte Syiah Zaidi. Editor diplomatik Aljazirah, James Bays mengatakan sanksi pada anak Saleh akan menjadi kontroversial karena ini punya imun diplomatik sebagai duta besar.
Sementara sanksi pada pemimpin Houthi tidak akan bermasalah karena dianggap penting secara politik dan militer. Pada Februari, Dewan Keamanan PBB meloloskan sanksi melawan siapapun di Yaman yang merusak transisi politik atau hak asasi manusia.
Bays mengatakan sanksi tersebut kemungkinan dijatuhkan minggu depan. Sementara, Yemen Post meragukan PBB akan menjatuhkan sanksi pada Saleh dan anaknya, karena mereka adalah orang-orang yang berpengaruh di Yaman.