Senin 27 Oct 2014 06:46 WIB

Kepala Bappenas Baru Harus Pahami Konsep Pembangunan Ala Jokowi

  Pengumuman susunan Kabinet Kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad (26/10). (Republika/Tahta Aidilla)
Pengumuman susunan Kabinet Kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad (26/10). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Kabinet Kerja 2014-2019, Andrinof A. Chaniago harus membuktikan kapasitasnya sebagai ahli lintas sektor, tidak hanya bidang kebijakan publik, dalam menyusun perencanaan pembangunan, kata seorang pengamat ekonomi.

"Kalau baca bukunya Andrinof soal 'Gagalnya Pembangunan' (Gagalnya Pembangunan: Kajian Ekonomi Politik Akar Krisis Indonesia), dia terlihat menguasai juga soal sosial, kesejahteraan rakyat, bukan hanya kebijakan publik," kata pengamat ekonomi Universitas Brawijaya, Malang, Ahmad Erani Yustika saat dihubungi dari Jakarta, Ahad (26/10).

Erani mengatakan sebagai Kepala Bappenas baru, Andrinof, harus memahami konsep pembangunan Presiden Joko Widodo untuk menerjemahkannya dalam perencanaan program di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Kerja Pemerintah tahunan.

Melihat rekam jejak Andrinof, maka Erani cukup yakin Menteri dari kalangan akademisi itu dapat menjermahkan konsep Jokowi dengan baik. Pasalnya, Andrinof sudah menjadi "orang dekat" Jokowi sejak masa kampanye Pemilihan Presiden 2014.

"Dia itu istilahnya 'orang dekat' Jokowilah, sudah pahamlah" ujar Erani, yang mengaku sudah mendengar kabar terpilihnya Andrinof sejak beberapa hari sebelum pengumuan oleh Jokowi.

Hal yang cukup penting menjadi perhatian Andrinof, lanjut Erani, adalah bagaimana agar peran Bappenas dapat lebih kuat di program pembangunan pemerintah.

Andrinof, kata Erani, harus gigih memastikan bahwa kementerian lain dan pemerintah daerah menjalankan rencana sesuai dengan program yang disusun Bappenas. Hal itu agar kebijakan pemerintah tidak tumpang tindih, dan dan menjadi 'bumerang" yang malah mengurangi manfaat pembangunan.

"Andrinof harus 'fight'(berjuang), harus bisa tarung dengan (gagasan) kementerian lainnya," ujat dia.

Selain itu, yang tak kalah penting, lanjut Erani, Andrinof juga jangan melupakan pentingnya partisipasi publik dalam pembangunan. Maka dari itu, Erani menekankan agar Andrinof juga harus aktif mensosialisasikan rencana pembangunan ke publik dan masyarakat luas.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement