Senin 27 Oct 2014 08:27 WIB

Menkes, Nila Petik Pengalaman Sebagai Utusan Khusus MDG's

  Pengumuman susunan Kabinet Kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad (26/10). (Republika/Tahta Aidilla)
Pengumuman susunan Kabinet Kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad (26/10). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan pengalamannya sebagai utusan khusus Presiden untuk Millenium Development Goal's (MDG's) menjadi salah satu modal untuk menjalankan tugasnya di kabinet kerja di bawah Presiden Joko Widodo mendatang.

"Saya dapat tahapan untuk jadi utusan khusus di MDG's, bagaiman kita kurangi kemiskinan sangat terkait dengan kesehatan. Muka MDG's itu hulunya kesehatan," kata Nila kepada wartawan di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Ahad (27/10) usai pengumuman Kabinet Kerja oleh Presiden Joko Widodo.

Ia menilai dengan profesinya sebagai tenaga kesehatan selama ini, tentu perannya dalam kabinet mendatang sesuai dengan kompetensinya sehingga bisa bekerja dengan maksimal.

Namun demikian mengenai sektor-sektor di bidang kesehatan yang akan menjadi prioritasnya, Nila mengatakan masih menunggu pengarahan dari Presiden Joko Widodo yang akan disampaikan pada sidang kabinet pertama Senin (27/10) mendatang.

"Belum ada urusan khusus. Khusus besok beliau akan sampaikan, setelah pelantikan, benang merahnya apa yag akan dilakuakan," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement