Senin 27 Oct 2014 11:04 WIB

Misi Inggris di Afghanistan Berakhir

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Esthi Maharani
Patroli kendaraan tempur di Afganistan.
Foto: Reuters
Patroli kendaraan tempur di Afganistan.

REPUBLIKA.CO.ID, CAMP LEATHERNECK -- Pasukan Inggris mengakhiri operasi militer di Afghanistan, Ahad (26/10).

Di Kamp Leatherneck milik Amerika Serikat dan Kamp Bastion milik Inggris yang terletak bersebelahan di provinsi Helmand, tentara menurunkan bendera AS dan Inggris dan melipatnya. Waktu tepat penarikan pasukan tidak diumumkan karena alasan keamanan.

Kamp Leatherneck yang merupakan pangkalan militer AS terbesar akan diserahkan kepada Afghanistan. Bersama dengan Kamp Bastion, mereka memebentuk markas koalisi internasional regional di Afghanistan. Pangkalan militer tersebut mampu menampung hingga 40 ribu personel militer dan kontraktor sipil.

Namun, pada Ahad, markas tersebut layaknya kota mati dengan dinding beton yang menjulang, barak-barak kosong dan pagar besi. Dinding pengumuman yang memuat penghargaan bagi tentara AS dan Inggris yang tewas telah dilepas.

"Sekarang kosong," ujar Letnan Will Davis dari Queen's Dragoon Guards, British Army, Ahad.

Secara keseluruhan, 2.210 tentara AS dan 453 tentara Inggris tewas di Afghanistan sejak 2001. Koalisi dipimpin oleh Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sejak 2003. Koalisi termasuk Jerman, Italia, Yordania dan Turki.

Setelah upacara pada Ahad, Tentara Nasional Afghan 215th Corps akan bermarkas di pangkalan militer peninggalan koalisi. Di Helmand kini tidak ada satupun kehadiran militer asing.

Militer AS meninggalkan properti dan perlengkapan senilai sekitar 230 juta dolar AS, termasuk landasan pesawat yang besar, jalan dan bangunan untuk militer Afghanistan.

"Kami memberi mereka peta untuk sampai ke tujuan. Kami memberi mereka kunci," ujar Komandan Brigade Angkatan Laut Kolonel Doug Patterson yang bertanggung jawab atas logistik.

Berbicara pada televisi BBC, Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon mengatakan tentara Inggris telah membantu memperkuat tentara Afghan.

"Dengan bangga kami umumkan berakhirnya operasi militer Inggris di Helmand dan memberi Afghanistan kemungkinan kesempatan terbaik untuk masa depan yang stabil," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement