REPUBLIKA.CO.ID, Senyum terkembang menghiasi wajah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat berakhirnya perhelatan forum Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara yang tergabung dalam Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (KTT APEC) 2013 di Bali.
“Pertemuan telah berjalan dengan baik dan sangat produktif,” kata Presiden SBY kepada ratusan wartawan yang memadati ruang konferensi pers di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Selasa (8/10/2013) lalu.
“Para pemimpin negara anggota sepakat untuk melipatgandakan upaya guna mencapai ‘Bogor Goals’ pada 2020.”
Bogor Goals merupakan kesepakatan dalam pertemuan APEC 1994 yang berisi komitmen menciptakan perdagangan bebas dan terbuka dengan mengatasi berbagai hambatan, seperti tarif yang tinggi.
Menurut SBY, salah satu upaya mengurangi hambatan perdagangan adalah dengan menciptakan konektivitas melalui pembangunan fisik. “Konektivitas dapat membantu mengurangi biaya produksi, biaya transportasi, memperkuat rantai pasokan regional, dan meningkatkan iklim usaha di daerah,” ujarnya.
Rangkaian agenda APEC 2013 yang bertemakan “Resilient Asia Pacific, Engine of Global Growth" itu berakhir setelah para pemimpin negara mengikuti Leaders Retreat.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak pun mengucapkan selamat atas keberhasilan Indonesia dan Presiden SBY yang dinilai sukses sebagai tuan rumah penyelenggaraan KTT. "Inilah APEC yang terbaik,” puji Najib.
Pertemuan para kepala negara itu menghasilkan tujuh kesepakatan. Mereka berkomitmen meningkatkan perdagangan dengan mengatasi berbagai hambatan.
Pengurangan tarif perdagangan selalu menjadi agenda utama sejak tercapainya Bogor Goals. Dan sejauh ini pengurangan tarif perdagangan sudah menunjukkan perkembangan.