Kamis 06 Nov 2014 10:54 WIB

Menko Perekonomian Miliki Kekayaan 10 Miliar!

Rep: C62/ Red: Winda Destiana Putri
Sofyan Djalil
Sofyan Djalil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Desakan Komisi Pemberantasan Korupsi melalui media massa agar menterinya Jokowi segera melaporkan harta kekayaannya ternyata ampuh juga.

Satu persatu menteri Kabinet Kerja Jokowi menyampaikan harta kekayaannya ke tim LHKPN yang berkantor di Gedung KPK Jl. Rasuna Said Jakarta.

Setelah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi telah menyampaikan kekayaannya. Kini giliran Menteri Koordinator Prekonomian Sofyan Djalil yang melaporkan harta kekayaannya.

Sofyan mengaku setiap menjadi pejabat negara, dirinya selalu rajin melaporkan harta kekayaannya. Jadi kata dia tidak benar jika ada berita yang menulis kalau‎ dirinya hanya satu kali melaporkan harta kekayaannya di tahun 2004 saja.

"Saya lapor 2001, 2004, 2007, 2009. Ini kelima kali, jadi pada tahun 2007 pergantian dari Menko, ke BUMN selesai 2009 saya lapor lagi," katanya saat menyambangi kantor KPK, Kamis (6/11).

Sofyan mengaku setiap kali menjabat sebagai menteri hartanya bertambah, baik harta yang bergerak maupun tidak bergerak. Saat ditanya wartawan apakah harta yang dilaporkannya hari ini jumlahnya 10 miliar. ‎Sofyan menjawab lebih dari 10 miliar.

"Ya alhamdulilah bertambah. Lebih dong 10 miliar," ujarnya.

Sofyan mengaku selama lima tahun dirinya menjadi profesional setelah keluar dari menteri. Dan waktu jadi menteri dirinya harus mengundurkan diri dari 12 posisi profesional di beberapa sektor swasta.

"Jadi alhamdulillah keluar dari profesional itu. Nanti laporan harta kekayaann saya diumumkan oleh KPK," katanya.

Kata Sofyan, tidak ada niat dirinya untuk mengulur waktu menyampaikan harta kekayaannya ke KPK. Kata dia waktu untuk menyampaikan harta kekayaannya masih panjang, sehingga dirinya lebih mendahulukan pekerjaannya sebagai pembantu Jokowi dan Jusuf Kalla dalam menjalankan program pemerintahan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement