REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Seorang warga Prancis-Aljazair tewas dan pria lainnya terluka Rabu dalam penembakan oleh pemberontak Syiah yang telah menyerbu Ibu kota Yaman, kata sumber-sumber keamanan dan diplomatik.
Keduanya siswa Salafi dan warga Sanaa, dan "itu bukan kepentingan Prancis untuk menjadi sasaran" dalam penembakan itu, kata diplomat Barat.
Pria yang terluka itu dikatakan berkebangsaan Prancis-Maroko.
Mereka berhenti di satu pos pemeriksaan di ibu kota karena dicurigai membawa bahan peledak, yang menyebabkan perdebatan di mana warga Prancis-Aljazair pada akhirnya menikam pemberontak Syiah sebelum ia menembak mati dirinya sendiri, kata sumber keamanan.
Diplomat itu tidak dapat mengkonfirmasi adanya serangan pisau tersebut.
Tetapi sumber keamanan mengatakan tubuh warga Prancis-Aljazair itu dibawa ke rumah sakit umum di ibu kota sementara rekannya yang terluka dibawa oleh pemberontak ke klinik mereka.
Yaman telah dicengkeram oleh ketidakamanan sejak penggulingan 2012 orang kuat Ali Abdullah Saleh, dan beberapa pekan terakhir telah melihat serentetan serangan bersenjata di Sanaa setelah pemberontak Syiah Huthi merebut ibu kota pada September.
Pada Rabu tiga mahasiswa diduga terkait dengan pemberontak Syiah tewas oleh dua pria bersenjata di barat laut Sanaa, kata seorang pejabat keamanan.