REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Lingkaran Survei Indonesia (LSI)-Denny JA menyatakan pengelolaan basis massa merupakan kunci untuk meraih posisi ketua umum Partai Golkar dalam Munas IX awal tahun depan.
"Intinya bagaimana calon-calon ketua umum ini bisa mengelola basis massa yang bisa mereka pimpin," kata peneliti LSI-Denny JA, Dewi Arum, kepada Antara di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan dari sejumlah nama calon ketua umum Golkar yang beredar belakangan ini, seluruhnya memiliki basis massanya masing-masing. Apabila basis massa itu dapat dikelola dengan baik, maka hal tersebut, menurut dia, bakal menjadi keuntungan tersendiri, dalam meraih dukungan di daerah.
"Masing-masing punya basis massa sendiri, misalnya Agung Laksono dengan Kosgoro-nya. Jika dikelola dengan baik akan menguntungkan," kata dia.
Di sisi lain, kata dia, sebaiknya Aburizal Bakrie atau Ical tidak maju lagi menjadi ketua umum Golkar dalam Munas IX awal tahun depan. Ical dinilai patut melihat apakah kepemimpinannya selama ini layak membuatnya maju kembali sebagai ketua umum atau tidak.
Dia mengatakan Golkar selalu memiliki tujuan menjadi wakil rakyat di pemerintahan, namun saat ini Golkar tidak berada dalam pemerintahan, melainkan Koalisi Merah Putih, dan hal ini patut menjadi catatan bagi Ical.
"Lagi pula banyak kader-kader Golkar seperti pak Agung dan tokoh-tokoh muda galau, karena suaranya yang ingin mendukung Jokowi-JK tidak didengar. Jadi memang seharusnya Ical bisa menilai sendiri pantas atau tidak maju lagi," kata dia.
Munas IX Golkar akan dilakukan awal tahun depan, dengan salah satu agendanya yakni pemilihan ketua umum baru. Tanggal dan tempat pelaksanaan Munas IX Golkar akan ditentukan melalui Rapimnas Golkar yang bakal berlangsung 15-17 November 2014 di Yogyakarta.