REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beredarnya video bertajuk “Spesial: Kristenisasi Terselubung di Car Free Day Jakarta” menimbulkan reaksi beragam dari masyarakat. Majelis Ulama Indonesi (MUI) memutuskan untuk mengklarifikasi terlebih dulu tentang kebenaran video tersebut.
MUI memilih untuk bertindak dengan hati-hati sebelum mengambil sikap terhadap indikasi adanya kristenisasi yang terkam dalam video produksi rtkChannel HD tersebut.
Ini dilakukan karena teknologi dan rekayasa di bidang media memiliki perkembangan yang cukup pesat. Karenanya, MUI menyatakan akan memverifikasi dahulu kebenaran atas informasi tersebut.
“Baik dengan menguji kebenaran dari video tersebut, atau pun melakukan verifikasi lapangan,” jelas Wakil Sekretaris Komisi Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pimpinan MUI, H. M. Luthfie Hakim, S.H., M.H., Senin (10/11).
Jika ternyata benar terbukti ada upaya kristenisasi pada Car Free Day yang dilaksanakan pada 2 November lalu, Luthfi akan sangat menyayangkan tindakan tersebut.
Pasalnya, upaya mengajak seorang pemeluk agama untuk berpindah ke agama lain dapat beresiko menimbulkan suatu gesekan secara horizontal di tengah beragam umat beragama di Indonesia. Karenanya, jika memang kebenaran dalam video tersebut telah terkonfirmasi, MUI berharap agar tindakan serupa tidak terulang kembali.
Luthfie menerangkan, MUI kemungkinan besar akan mencari jalan keluar terkait indikasi kristenisasi di Car Free Day ini melalui rapat pengurus harian MUI. Dalam rapat ini, nanti dapat ditentukan langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk mencari kebenaran dan penyelesaian terhadap isu ini.