REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai melihat adanya upaya beberapa pihak untuk membangun kekuatan untuk kepentingan korporasi tertentu di internal partai beringin.
Menurut Yorrys, upaya ini harus dilawan oleh seluruh kader Golkar. Agar partai dapat diselamatkan dan dikembalikan kepada fungsi dan tujuan awal Golkar didirikan.
"Ini harus kita tentang. Kita tidak setuju dengan cara seperti ini. Yang dibangun sekarang adalah kartel kekuatan bukan untuk membesarkan Golkar, tapi untuk melindungi emporium bisnisnya. Ini bahaya," kata Yorrys saat dihubungi Republika, Selasa (11/11).
Yorrys mengaku sangat menyayangkan adanya upaya memudahkan ketua umum Aburizal Bakrie (Ical) untuk mempertahankan jabatannya. Apalagi upaya itu dilakukan dengan cara yang tidak demokratis.
Yaitu dengan intimidasi, ancaman serta pemecatan kader terbaik Golkar. Yorrys menganggap upaya itu sudah menyalahi paradigma Golkar sebagai partai modern.
Mantan anggota banggar DPR itu pun menuntut Golkar untuk menjunjung tinggi demokrasi dan toleran terhadap perbedaan. "Tidak melakukan pemecatan-pemecatan, tidak lagi melakukan intimidasi," ucapnya.
Ke depan, Yorrys berharap, Golkar dapat dipimpin oleh orang yang berniat melakukan pembenahan. Karenanya, Golkar harus diambil dari pihak yang hanya memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi.
"Tidak bisa Golkar di-manage oleh orang yang haus kekuasaan. Kekuasaan yang bukan untuk membesarkan partai, tapi malah untuk kepentingan transaksional," ujar Yorrys.