Jumat 14 Nov 2014 16:23 WIB

Polisi Pukul Wartawan, Kapolri: Awasi 420 Ribu Anggota Tidak Mudah

Rep: C82/ Red: Winda Destiana Putri
Kepala Polisi Republik Indonesia, Sutarman. (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kepala Polisi Republik Indonesia, Sutarman. (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus pemukulan terhadap wartawan oleh oknum polisi terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan kemarin. Pemukulan tersebut terjadi saat para wartawan dari berbagai media meliput bentrokan antara polisi dengan mahasiswa di depan kampus Universitas Negeri Makassar di Jalan Pettarani, Makassar, Kamis (14/11).

Menanggapi aksi tersebut, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Sutarman mengaku, upaya preventif terhadap kejadian serupa terus dilakukan oleh pihaknya.

"Setiap hari kita sudah ingatkan bahwa media itu teman kerja kita yang harus kita lindungi. Tapi untuk mengawasi 420 ribu orang kan tidak mudah juga," kata Sutarman usai Upacara Peringatan HUT ke 69 Brimob Polri di Markas Komando Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jumat (14/11).

Meski begitu, ia mengakui bahwa perbuatan oknum-oknum polisi tersebut adalah keliru. "Itu salah, makanya saya minta maaf. Melanggar kedisiplinan dan kode etik. Nanti akan diproses secara hukum," ujarnya.