Sabtu 15 Nov 2014 06:41 WIB

KMP Tolak Usul KIH

Rep: c96/ Red: Esthi Maharani
 Politikus PDIP Pramono Anung bersama Ketua Umum PAN Hatta Rajasa usai melakukan pertemuan tertutup di kediaman Hatta Rajasa, Jakarta, Rabu (12/11).  (Republika/Agung Supriyanto)
Politikus PDIP Pramono Anung bersama Ketua Umum PAN Hatta Rajasa usai melakukan pertemuan tertutup di kediaman Hatta Rajasa, Jakarta, Rabu (12/11). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Merah Putih (KMP) menyatakan hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat anggota DPR RI adalah hak konstitusional. Itu diungkapkan setelah presidium KMP membahas dan mendalami Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) di kediaman Ketua Umum PAN Hatta Radjasa di Komplek Perumahan Golf Mansion Nomor 26, Jalan RS. Fatmawati, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Jumat malam (14/11).

Dalam hal ini KMP mengungkapkan pendiriannya menanggapi adanya wacana yang telah beredar terkait penghapusan beberapa pasal dalam UU MD3 tersebut.

"Hak tersebut adalah hak yang melekat, hak konstitusional setiap anggota DPR yang telah diatur di dalam pasal 79 UU MD3, dan Tata Tertib tentang hak interpelasi, hak menyatakan pendapat, dan hak angket," kata Hatta Rajasa mewakili KMP di rumah kediamannya, Jumat malam (14/11).

Karena itu, menurut Hatta, esensi hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat tidak boleh hilang dalam UU MD3. Ia pun menjelaskan, ketiga hak tersebut tertuang dalam Pasal 79 UU MD3 yang juga dijabarkan secara rinci dalam Pasal 194 hingga pasal 210 UU MD3.

Terlebih, lanjut Hatta, hak-hak ini diatur dalam Undang-Undang Dasar 45.

"Ini tentu tidak bisa dihilangkan," tegasnya.

Di rumah Hatta ini sebelumnya telah hadir beberapa ketua umum parpol KMP untuk melakukan rapat kordinasi menyikapi permintaan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Yaitu, terkait wacana penghapusan beberapa pasal dalam UU MD3 tentang hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat anggota DPR.

Pantauan Republika, petinggi partai KMP yang hadir yakni Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz.

Tak hanya itu, hadir pula dalam rapat kordinasi itu Ketua DPR RI Setya Novanto, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Dzon, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, dan Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement