Senin 17 Nov 2014 03:57 WIB

Obama Konfirmasi Kematian Kassig

Rep: C01/ Red: Indira Rezkisari
Peter Edward Kassig
Foto: Reuters
Peter Edward Kassig

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Barack Obama, Ahad (16/11) waktu AS, mengonfirmasikan kematian pekerja sosial AS Abdul-Rahman Kassig.

Obama juga menyebut pemenggalan warganya ini oleh ekstrimis Negara Islam Irak dan Suriah sebagai perbuatan iblis. "Abdul-Rahman telah direnggut dari kita lewat perbuatan dari murni iblis oleh kelompok teroris yang dengan tepat diasosiakan dunia sebagai kebiadaban," kata Obama dalam pernyataan yang dirilis di atas Air Force One sekembalinya ke Amerika Serikat sehabis tur ke Asia, seperti dikutip dari Antara.

Sebelumnya, setelah video dari ISIS yang menyatakan bahwa Kassig telah dipenggal beredar, keluarganya yang tinggal di negara bagian Indiana menyatakan akan menunggu terlebih dahulu konfirmasi resmi terkait video tersebut dan nasib Kassig yang mereka kasihi. Kini, Obama telah menyatakan bahwa apa yang disampaikan dalam video tersebut memang benar. Terkait hal ini, Obama menyatakan belasungkawanya kepada keluarga Kassig.

Kassig yang juga dikenal dengan nama Peter ini diculik di Suriah sejak tahun lalu. Dalam video tersebut, terlihat seorang dengan muka tertutup berdiri di atas sebuah kepala terputus dan menyatakan bahwa kepala itu merupakan milik Kassig. Kassig yang juga dikenal dengan nama Peter telah diculik di Suriah sejak tahun lalu. Selain itu, dalam video tersebut juga diperlihatkan pemenggalan massal terhadap 18 tentara Suriah.

“Kami lebih memilih jika anak kami dikenal dan dikenang atas apa yang ia lakukan dan atas cinta yang ia berikan kepada teman-teman dan keluarga, bukan dengan cara yang mungkin dilakukan oleh penyandera untuk memanipulasi warga Amerika dan memajukan kasus mereka,” ujar keluarga Kassig, seperti dikutip dari BBC.

Sebelumnya, pada bulan lalu, kedua orangtua Kassig sedikit membocorkan surat yang pernah dikirimkan oleh Kassig kepada mereka. Dalam surat tersebut, Kassig menyatakan bahwa ia dipengaruhi dan dipaksa untuk percaya bahwa orang tuanya telah mengbaikan dan atau bahkan tidak peduli dengan kondisinya di tangan pengaruh ISIS, akan tetapi Kassig menyatakan bahwa ia percaya kedua orang tuanya telah berusaha melakukan apapun yang mereka bisa upayakan.

“Jangan khawatir, Ayah, jika saya gugur, saya tidak akan berpikiran apapun kecuali mengenai apa yang saya yakini adalah benar. Bahwa Ayah dan Ibu mencintai saya lebih daripada bulan dan bintang-bintang,” tulis Kassig dalam suratnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement