REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Yogyakarta menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Massa aksi bergerak dari arah Tugu Yogyakarta menuju titik nol kilometer.
Massa aksi kemudian berhenti di kantor Pertamina di jalan Mangkubumi Yogyakarta dan melakukan orasi. Rencana aksi dilanjutkan sampai titik nol kilometer.
Ketua umum HMI Cabang Yogyakarta, Muhtar Nasir mengatakan kenaikan harga BBM tidak berdasar. Sebab jika kenaikan harga BBM berdasarkan asumsi harga minyal dunia maka semestinya tidal dinaikkan.
"Sekarang minyak dunia berada di level terendah yaitu 105 dollar AS per barel," ujar Muhtar dalam orasinya, Selasa (18/11).
Ia juga mengatakan, kenaikan harga BBM juga akan diikuti oleh kenaikan harga kebutuhan pokok. Hal tersebut, kata Muhtar, membuat rakyat kecil menjadi korban.
Untuk itu, HMI menegaskan, kebijakan menaikkan harga BBM harus ditolak dan segera dicabut. Selain itu, HMI mengingatkan agar Jokowi-JK agar taat terhadap Undang-undang (UU) 1945.