REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan rela tidak dipilih kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta 2017 asalkan Jakarta bebas banjir. "Saya rela tak dipilih lagi jadi gubernur asal Jakarta bebas banjir dan bebas macet," katanya saat mengunjungi pembangunan benteng banjir di Sungai Ciliwung, di Jakarta, Selasa (18/11).
Ia mengatakan bahwa dengan apa yang dilakukannya saat ini, ia berisiko tidak disukai banyak orang. Namun karena itu dalam rangka melaksanakan kewajiban, tidak ada pilihan lain selain melaksanakan tugas. "Saya yang risiko jelas, saya memaksa seperti itu tapi demi orang banyak saya rela menanggungnya," tegasnya.
Sebelumnya Pemerintah Daerah DKI Jakarta mengimbau warga di beberapa lokasi bersedia direlokasi, jika warga tetap menolak, Pemda akan melakukan tindakan tegas. Saat dikonfirmasi apakah hal tersebut tidak melanggar Hak Asasi Manusia (HAM), ia mengatakan, warga yang direlokasi juga melanggar hak orang lain saat menempati kawasan yang bukan haknya.
"Jika hak 10 juta orang dilanggar oleh 2.000 orang, saya akan memilih mengembalikan hak 10 juta orang itu. Itu pemikiran saya, tapi seandainya saya berpikir secara politik saya diamkan saja, saya 'baik-baikin' biar saya terpilih lagi jadi gubernur," katanya.
Sebelumnya Ahok mengunjungi Waduk Setia Budi Timur II, kemudian ke Pintu Air Manggarai, ke pembangunan benteng banjir di Sungai Ciliwung. Setelah itu mengunjungi pembangunan Sudetan Kali Ciliwung ke Banjir Kanal Timur (BKT) yang dilanjutkan dengan menemui warga Bidaracina yang diakhiri dengan mengunjungi sungai dan pompa air di Kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan.
Dalam kunjungan ini Plt gubernur DKI didampingi pejabat lain, diantaranya Wali Kota Jakarta Selatan, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta. Rangkaian kunjungan ini dilakukan dalam rangka melihat persiapan dalam upaya antisipasi bencana banjir di Jakarta saat musim hujan yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Januari 1015.
"Jadi gubernur DKI enak dong. Saya pingin kepilih lagi 2017. Tapi jabatan gubernur jauh tidak ada artinya dibandingkan Jakarta bebas banjir," pungkasnya.