Rabu 19 Nov 2014 14:06 WIB

PDIP: Kader Tolak Kenaikan BBM akan Diberi Sanksi

Rep: c89/ Red: Bilal Ramadhan
Pengendara motor antre mengisi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis bensin di SPBU Lubukbuaya, Padang, Sumbar, Senin (17/11) malam.  (Antara/Iggoy el Fitra)
Pengendara motor antre mengisi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis bensin di SPBU Lubukbuaya, Padang, Sumbar, Senin (17/11) malam. (Antara/Iggoy el Fitra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Usai pemerintah menaikkan harga BBM, reaksi protes berdatangan dari berbagai kalangan. Tak hanya datang dari partai di luar pemerintahan, kader di internal pendukung pemerintah pun ada yang menolak.

Seperti yang diserukan oleh Wali Kota solo, FX Rudy Hadiatmo. Tokoh yang adalah kader PDI perjuangan ini menolakan kenaikkan harga BBM tersebut. Mengenai hal itu, anggota DPR dari fraksi PDI Perjuangan, Tb Hasanudin mengatakan kader yang menolak tersebut akan diberi sanksi. Karena tidak sesuai dengan sikap partai.

"Saya kira itu pasti akan diberi sanksi," kata dia, di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (19/11).

Ketika ditanyakan seperti apa sanksi yang akan diberikan, menurutnya itu sepenuhnya menjadi urusan Dewan Pimpinan Pusat, PDI Perjuangan. "Nanti sanksinya seperti apa terserah DPP,"imbuhnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement