REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Puluhan ribu warga Palestina terlantar sejak Gerbang Rafah ditutup oleh Mesir. Penutupan perbatasan Gaza-Mesir ini sudah memasuki pekan ke lima.
Juru bicara kementerian dalam negeri Palestina, Iyad al-Buzm mengatakan, enam ribu warga Palestina masih berada di wilayah Mesir dan menunggu waktu untuk bisa masuk Gaza.
Sementara 30 ribu warga Palestina terlantar di Gerbang Rafah juga menunggu kesempatan untuk ke luar.
"Penutupan Rafah adalah bencana kemanusiaan. Mesir tidak punya alasan menutup perbatasan," kata al-Buzm seperti dikutip Maan News, Kamis (20/11).
Gerbang Rafah sudah ditutup selama 208 hari. Namun warga Palestina tidak pernah menjadi beban bagi Mesir dan menjadi sebab keributan setelah melintas batas.
Hanya saja, penutupan ini menghalangi aliran bantuan menuju Gaza.