REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalangan dunia usaha menilai Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta memiliki potensi ekonomi besar jika dikelola secara terpadu di masa mendatang.
"Pengelolaan secara terpadu khususnya kawasan Kepulauan Seribu tidak hanya akan menopang ekonomi daerah, provinsi dan bahkan bisa nasional," kata Wakil Direktur PT Indoland Inti Perkasa, Gunawan, di Jakarta, Kamis (20/11).
Ia menjelaskan kabupaten administrasi Provinsi DKI Jakarta itu dapat tumbuh mandiri jika dikelola secara terpadu di berbagai sektor. "Potensi sektor wisata yang ada khususnya tinggal dikembangkan untuk mendatangkan banyak pelancong dalam dan luar negeri," katanya.
Menurut Gunawan, pembangunan Bandara Panjang juga akan mendatangkan banyak tamu luar negeri melalui jalur udara. "Saat ini hanya bisa menampung pesawat berbadan kecil dan jika landasannya diperpanjang maka akan mampu disinggahi pesawat berbadan besar," ujarnya.
Ia meyakini dengan pembangunan secara terpadu dan dilengkapi bandara berstandar internasional akan mampu meningkatkan jumlah wisata dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.
Gunawan menambahkan, upaya mewujudkan pembangunan ekonomi di Kepulauan Seribu sangat terbuka lebar karena pemerintah daerah, provinsi dan pusat berkomitmen untuk pembangunan ekonomi di berbagai sektor terutama pariwisata.
Adapun potensi pariwisata di Kepulauan Seribu itu di antaranya tersebar di Pulau Pari, Tidung, Harapan, Bokor, Untung Jawa, Pramuka, Putri, Gosong Pramuka, Pantara, Bidadari, Ayer dan Kotok.
Kabupaten Adminstrasi Kepulauan Seribu juga memiliki objek wisata cagar alam dan budaya, seperti bangunan peninggalan pada zaman Belanda Benteng Martelo di Pulau Kelor, karantina haji di Pulau Onrust, dan konservasi burung di Pulau Rambut.
Pihaknya juga berharap agar biaya transportasi menuju dan saat berada di Kepulauan Seribu dapat diseragamkan dan ditaati sehingga pelancong tidak merasa terbebani dengan ongkos yang cukup besar.
"Artinya, pelancong akan berpikir kembali untuk wisata ke Kepulauan Seribu jika ada pihak-pihak yang mengambil biaya tinggi," kata Gunawan.