REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kenaikan tarif angkutan kota di Denpasar, imbas dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat supir angkot mengeluh. Sebab naiknya tarif membuat jumlah penumpang berkurang.
"Susah Pak. Seharian ini saya baru dapat satu penumpang," Kata Nyoman Sukarta, kepada Republika, Ahad (23/11).
Sukarta mengatakan, sejak kenaikan harga BBM, tarif angkot di Denpasar dinaikkan Rp 1.000. Kini ongkos rata-rata dalam kota Denpasar Rp 6.000. Menurut pengemudi angkot jurusan Ubung-Sanglah, itu sebelum kenaikan harga BBM penumpang sudah sepi. Apalagi dengan kenaikan tarif, penumpang beralih ke jenis angkutan lain, yakni sepeda motor.
"Nggak bisa dijadikan andalan. Penumpang sangat sepi," katanya.
Secara terpisah sejumlah penumpang angkot justru mengeluhkan sulitnya mendapatkan angkutan umum di Denpasar. Menurut Jamari asal Sidoarjo, dia menunggu angkot cukup lama, baru dapat angkutan.
"Saya mau menjenguk anak di Denpasar, tapi menunggu lama untuk dapat angkot," katanya.