REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG AMPEK -- Sekitar 1.534 unit rumah warga di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir dua hari terakhir pada tujuh kejorongan (kelurahan) yang ada di empat kecamatan di daerah itu.
"Hingga saat ini jumlah kerugian kita belum bisa mamastikan. Warga yang menjadi korban banjir diperkirakan mencapai 6.076 jiwa," kata Kepala Dinas Sosi Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pasaman Barat Yunadi di Simpang Ampek, Kamis.
Ia mengatakan tujuh kejorongan itu adalah Jorong Koto Sawah sebanyak 600 kepala keluarga (KK) dan Jorong Sikabau dan Aek Jornih 300 KK.
Kemudian banjir juga terjadi di Jorong Maligi sebanyak 100 KK, Jorong Rantau Panjang Sasak Ranah Pasisia 200 KK dan Jorong Air Gadang 120 KK.
Selain itu, pada Jorong Irian Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang sebanyak 15 KK, Jorong Tamiang Batahan, Kecamatan Ranah Batahan sebanyak 199 KK.
"Longsor juga terjadi di jalan Jorong Sitabu Nagari Rabijonggor, namun tidak ada korban jiwa," ujarnya.
Ia menjelaskan hingga saat ini sejumlah warga masih mengungsi ke rumah sanak familinya terdekat. Air yang merendam rumah warga mencapai satu meter dan sudah masuk ke dalam rumah warga.
Ia menyebutkan sampai Kamis (27/11) pagi, korban banjir masih tetap siaga dan waspada. Begitu juga para pemuda di kejorongan tersebut dibantu anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana), anggota BPBD, polisi dan TNI.
"Sejumlah bantuan berupa beras dan makanan siap saji telah kami salurkan. Mudah-mudahan bantuan itu bermanfaat bagi korban banjir," ujarnya.
Ia mengimbau warga agar tetap waspada karena curah hujan di Pasaman Barat masih tinggi. Jika terjadi musibah, diharapkan warga cepat melapor ke petugas terkait.