Senin 01 Dec 2014 10:51 WIB

Asphurindo Sesalkan Syahrini. Mengapa?

Syahrini
Foto: Antara//Teresia May
Syahrini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Penyelenggara Haji dan Umrah dan Inbond Indonesia (Asphurindo) sangat menyesalkan adegan artis Syahrini di sebuah acara yang disiarkan langsung sebuah tv swasta, Sabtu (29/11) malam.

Dalam adegan tersebut, Syahrini memeragakan seorang putri yang lehernya sedang digigit drakula dengan pakaian yang amat seronok.

"Adegan seperti sangat tidak layak ditampilkan di televisi yang disaksikan masyarakat banyak. Adegan itu sangat mengganggu dilihat dari nilai-nilai agama dan moraltas ketimuran," kata KH Hafidz Taftazani, ketua umum Asphurindo kepada Republika, Senin (1/12).

Karena itu, jelas Kiai Hafidz yang juga pengasuh Pondok Pesantren Daarul Ulum, Cipari Cilacap itu, berharap agar tokoh agama memboikot acara-acara Syahrini yang selalu tampil erotis dan setengah telanjang itu.

Kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) serta instansi yang terkait, kyai Hafidz yang juga Wakil Ketua Umum Asosiasi Pembinaan Haji dan Umrah Nahdhatul Ulama (Asbihu NU), berharap KPI menegur dan memberikan rambu-rambu. KPI juga memiliki peran dan tugas menyelamatkan moral anak-anak bangsa.

"Terus terang kami merasa miris melihat adegan yang fulgar diperankan Syahrini yang sudah melakukan ibadah umrah dan seharusnya menghindari adegan seperti itu," ujar kyai Hafidz prihatin.

Ketua Takmir Masjid Istiqlal Drs KH Adnan Harahap juga sangat menyayangkan adegan yang seronok itu. Dia menegaskan, adegan yang diperankan Syahrini semestinya tidak perlu ada dan televisi seharusnya menjadi pelopor pembangunan moral bangsa bukan sebaliknya menjadi perusak moral anak bangsa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement