REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat, terus memperlihatkan keseriusannya untuk memperbaiki kerusakan lingkungan di Jawa Barat. Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, menggelar pertemuan dengan puluhan ulama dan kiai se-Jawa Barat untuk menggandeng pemuka agama dalam mengatasi kerusakan lingkungan.
Menurut Deddy, pertemuan tersebut digelar agar pihaknya bisa berkoordinasi dengan para ulama. Dalam pertemuan tersebut, Ia meminta semua ulama untuk ikut serta dalam mengkampanyekan kelestarian lingkungan.
''Para ulama bisa menyampaikan dalam khutbah Jumat dan pengajian-pengajian tentang pelestarian lingkungan,'' ujar Deddy kepada wartawan usai Pertemuan dengan Ulama di Pusdai Bandung, Selasa (2/12).
Deddy mengatakan, menjaga lingkungan itu sangat penting. Oleh karena, Pemprov Jabar terus mengajak semua lapisan masyarakat agar ikut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan.
Persoalan lingkungan, kata dia, bukan hanya mengenai penegakan hukum. Tapi bisa menjadi sebuah pencerahan kepada masyarakat yang ingin baik. Soalnya, semua masyarakat yang datang ke pengajian, pasti mencari kebaikan. Ulama dan guru ngaji, bisa memberikan pencerahan terhadap masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
''Kalau masalah hukum itu urusan belakangan kalau sudah tidak mempan dengan pencerahan," katanya.
Dikatakan Deddy, dalam kesempatan tersebut, Ia pun mengajak para santri melalui ulama agar ikut menjaga sungai, dan menanam pohon. Nantinya, para ulama dan para santri bisa turun langsung membersihkan sungai dan penanaman pohon.
''Kalau di setiap pesantren menanam pohon kan akan semakin banyak pohon yang ditanam,'' katanya.
Deddy berharap, dengan adanya koordinasi seperti ini, kelestarian lingkungan bisa tetap terjaga. Tanpa harus sulit memberikan sanksi, masyarakat sudah sadar dengan sendirinya. "Menjaga kelestarian juga kan perbuatan baik, karena kuncinya ada di masyarakat. Jika ada pengusaha-pengusaha yang nakal, langsung diingatkan oleh masyarakat," katanya.