Rabu 03 Dec 2014 14:44 WIB

Tim SAR Temukan Dua Jasad dari Kapal Oryong, Satu Orang Diduga WNI

Kapal Tenggelam (ilustrasi)
Foto: Antara
Kapal Tenggelam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tim Search and Rescue (SAR) gabungan berhasil menemukan dua jenazah anak buah kapal  (ABK) Oryong 501 yang tenggelam di Selat Bearing, Rusia.

"Dari informasi terakhir yang kami dapatkan, tim SAR menemukan dua jenazah dari kapal nahas asal Korea Selatan itu yang diduga meninggal karena hipotermia akibat terlalu lama berada di laut yang dingin," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Michael Tene, Rabu (3/12).

Dari dua jenazah yang ditemukan tersebut, satu orang di antaranya diduga ABK dari Indonesia. Namun, ia masih menanti hasil identifikasi lanjutan.

Saat ini, upaya pencarian korban lainnya masih terus dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari otoritas Rusia, penjaga pantai Amerika Serikat, dan tim Rapid Response Korea Selatan.

"Pencarian dari tim SAR gabungan masih akan terus dilakukan dengan harapan bisa menemukan korban yang selamat," ujar Tene.

Sebelumnya pada pencarian hari Selasa (2/12) tim SAR menemukan delapan korban selamat. Di antara mereka terdapat tiga orang WNI.

"Total korban yang berhasil ditemukan sampai saat ini adalah 10 orang dengan rincian tujuh selamat dan tiga lainnya meninggal dunia," kata Tene.

Pemerintah Indonesia sendiri melalui KBRI Moskow telah mengirimkan stafnya ke pelabuhan Petropavlosk di dekat kota terdekat Anadyr, Rusia untuk memantau dan membantu ABK yang berhasil diselamatkan.

Terkait pencarian yang dirasakan lambat, Tene mengatakan, kendala utamanya adalah cuaca yang tidak bersahabat di perairan.

Sementara itu Kementerian Luar Negeri Indonesia juga telah menerima daftar identitas para ABK korban Kapal Oryong 501 tersebut dan akan menginformasikan dengan segera pada keluarga korban.

"Kami sudah punya data nama-nama ABK yang jadi korban kapal naas itu, beberapa keluarga sudah kami kabari dan sisanya sesegera mungkin kami beri informasi," kata Tene menambahkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement