REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Setelah hampir dua bulan memerintah, Presiden Jokowi mengeluarkan beberapa kebijakan blunder. Kepemimpinan mantan Gubernur DKI tersebut diprediksi tidak akan bertahan lama.
“Popularitas Jokowi semakin terpuruk, bukan tidak mungkin umur pemerintahan Jokowi tak bertahan lama, karena rakyat berkeinginan mengambil kembali legitimasi yang sudah diberikan yang diwujudkannya dalam sebuah kebijakan yang offside,” ujar pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pangi Syarwi Chaniago, Kamis (4/12).
Turunnya popularitas Jokowi, ujar Ipang, panggilan dari Pangi dimulai saat menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Semakin memburuk dengan kebijakannya yang blunder. Misalnya, pemilihan Jaksa Agung serta Menkumham dari unsur partai politik.
Dilanjutkan lagi dengan pembebasan bersyarat terpidana kasus pelanggaran hak azasi manusia Pollycarpus Budihari Priyanto.