Kamis 04 Dec 2014 14:41 WIB

Golkar Tolak Perppu, Demokrat Yakin Itu Belum Final

Rep: C89/ Red: Winda Destiana Putri
Partai Golkar
Partai Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Fraksi partai Demokrat, Didik Mukrianto mengatakan masih terlalu dini menilai penolakan Perppu Pilkada oleh partai Golkar adalah sikap resmi partai berlambang beringin tersebut.

Menurutnya masih banyak proses yang akan dilewati sebelum sampai pada pembahasan nanti.

"Kita belum lihat sikap resmi partai Golkar, karena rentang waktunya masih lama," kata Didik, di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (4/12).

Didik mengungkapkan sikap resmi semua fraksi akan terlihat pada sidang paripurna pembahasan Perppu Pilkada ini. Termasuk partai Golkar. Dalam hal ini DPR menjadwalkan pada sidang kedua setelah masa reses.

"Saya berasumsi ini bukan sikap yang final. Itu akan terefleksikan pada paripurna nanti," ujarnya.

Mengenai pembacaan salah satu putusan Munas Golkar yang isinya menolak Perppu Pilkada. Ia enggan mengomentarinya. Dalam hal ini, ia belum melihat langkah nyata sebagai bentuk pembangkangan Golkar dari kesepakatan awal.

Namun Ia menghimbau kepada semua fraksi, tidak hanya untuk Golkar agar bisa memperjuangkan aspirasi rakyat. Dalam hal ini, menurutnya publik menyuarakan agar pemilihan kepala daerah melalui mekanisme langsung. Perppu tersebut, menjawabi hal itu, dengan sejumlah perbaikan.

Kalaupun nanti harus berbeda pandangan dengan Golkar, ia tetap yakin Perppu tersebut akan disahkan DPR. Dengan amunisi Demokrat dan fraksi-fraksi KIH, maka ia optimis kalkulasinya akan lebih dari kelompok DPR yang menolak Perppu itu disahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement