REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Harga cabe rawit di Denpasar Bali, melonjak tajam, mencapai Rp 90.000 per kilogram. Bahkan di pedagang sayur mayur, cabe rawit dijual Rp 3 ribu per bungkus yang isinya 10 biji atau Rp 300 per biji.
"Iya kami menjualnya sudah bungkusan gitu Rp 3.000. Isinya antara 10-11 biji," kata Sutiah, pedagang sayur di kawaan Busung Yeh Kauh, Denpasar, Sabtu (6/12).
Menurut perempuan asal Rogojampi, Banyuwangi Jawa Timur, itu kenaikan harga cabe rawit sudah diulai sebulan lalu, dari sekitar Rp 25.000 per kilogram dan terus merangkak naik. Bahkan beberapa hari lalu sebut Sutiah, harga cabe rawit sempat mencapai Rp 110.000.
Sutiah menyatakan tidak mengetahui secara persis, apakah kenaikan harga cabe terkait kenaikan harga BBM atau sebab lain. Namun ia mengatakan kenaikan harga cabe rawit tidak diikuti kenaikan harga sayur mayur lainnya.
''Yang ikut naik harga manisa dari sebelumnya Rp 500 per buah, kini jadi Rp 1.500 per buah. Kalau harga sayur mayur lainnya tidak ada masalah," kata Sutiah.
Secara terpisah, Muammad Subur, pedagang bakso asal Malang, mengatakan tidak memasalahkan kenaikan harga cabe rawit. Subur mengaku dia sudah menyiapkan cabe rawit untuk sambal dagangan baksonya sejak enam bulan lalu. ''Jadi saat harga cabe hanya Rp 15.000, saya sudah mengeringkannya dan kini tinggal menggiling saja untuk membuat sambal,'' ujarnya.