Selasa 09 Dec 2014 15:41 WIB

Jasa Nikah Siri Marak di Internet

Rep: C03/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi Pernikahan ; buku nikah
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ilustrasi Pernikahan ; buku nikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jasa pelayanan nikah siri di internet marak akhir-akhir ini, misalnya saja beberapa jasa iklan nikah siri yang terpajang di kaskus.co.id di awali kalimat “Untuk menghindari zinah, kami memberikan jasa penghulu nikah siri” jasa pelayanan itu siap memfasilitasi pasangan yang akan melakukan pernikahan siri dengan difasilitasi penghulu, saksi, dokumentasi dan ketrangan menikah.

Berikut persyaratan yang terdapat di iklan jasa pelayanan nikah siri tersebut: Penghulu (Dari KUA dan Sarjana Agama Islam), Saksi, Surat Keterangan Nikah, Dokumentasi, serta pelayanan luar kota. Dengan uang muka Rp 300 ribu iklan jasa pelayanan itu siap menerima panggilan.

Kementrian Agama RI akan segera menyelidiki iklan di Internet yang menawarkan jasa pelayanan nikah siri. Direktur Urusan Agama Islam Kementrian Agama RI, Muchtar Ali mengatakan jika ditemukan adanya redaksi yang disinyalir melawan hukum maka Kementrian Agama pun akan mengambil sikap.

“Kita akan mengajak untuk menghentikan usahanya karena tidak sejalan dengan semangat undang-undang di negara kita,” tutur Muchtar Ali kepada Republika, Selasa siang (9/12).

 

Selain itu, kata Muchtar jasa pelayanan nikah siri yang marak di internet bertolak belakang dengan program kementrian agama yang telah memberikan biaya nikah secara geratis di Kantor Urusan Agama (KUA).

“Jika alasannya administrasi yang berbelit, apa benar, saya rasa tidak seperti itu, biaya KUA geratis, kemudian ada pelayanan terpadu bagi warga miskin,” tuturnya.

Muchtar melihat orang-orang yang menggunakan jasa layanan nikah siri adalah mereka yang memiliki permasalahan dalam pernikahannya atau berpotensi bermasalah.

Ia pun khawatir bila dengan maraknya jasa pelayanan nikah siri di Internet itu maka akan menimbulkan perselingkuhan dan munculnya nikah mut’ah. “Nikah yang sah agama dan negara di Institusi, kalau Islam berarti di KUA,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement