REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) beruntung masih memiliki sosok figur yang dituakan di partai seperti Kiai Maimoen Zubair (Mbah Moen). Sosok Mbah Moen ini petuahnya masih sakral bagi kalangan kader PPP.
Kehadiran Mbah Moen di Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) menambah keyakinan bahwa Muktamar Jakarta diakui sebagai yang sah. Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Suryadarma Ali mengatakan kehadiran Mbah Moen sebagai bentuk pengakuan keabsahan muktamar Jakarta dan Ketua Umum Djan Faridz.
Mbah Moen bahkan memberi pesan pada seluruh kader PPP di Mukernas I PPP. Menurut Suryadarma, dalam pesannya Mbah Moen mengatakan agar PPP tidak menjadi partai oposisi dalam sikapnya di koalisi.
"Mbah Moen pesan PPP jangan jadi oposisi, prinsipnya koalisi amar makruf nahi munkar," kata Suryadarma di sela Mukernas PPP, Jum'at (12/12).
Maksud dari pesan Mbah Moen itu, imbuh Suryadarma, adalah PPP harus selalu bersikap mengambil sikap untuk mendukung kebijakan yang baik dan pro rakyat, dan menolak kebijakan yang inskonstitusional atau tidak pro rakyat. Hal iti berlaku di koalisi yang ada saat ini.
"Kalau kebijakan pemerintah yang didukung KIH pro rakyat, kita dukung, begitu juga kita yang di KMP kalo KMP membuat kebijakan tidak pro rakyat kita tolak dan luruskan," imbuh dia.