REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menolak kritik yang dilontarkan Uni Eropa karena penahanan sejumlah awak media di Turki, Senin (15/12).
Pemimpin Uni Eropa mengatakan penangkapan tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai di Eropa.
"Uni Eropa sebaiknya urus urusannya sendiri dan menyimpan opininya untuk diri sendiri," kata Erdogan, dikutip BBC, Selasa (16/12). Ia menolakan opini bahwa penahanan melanggar kebebasan pers.
Menurutnya, Turki tidak peduli dengan apa yang akan dikatakan Uni Eropa, baik menerima mereka sebagai anggota atau pun tidak. Ia mengatakan penahanan tersebut diperlukan sebagai respon dari operasi kotor terhadap negara Turki.
"Apa yang Eropa tahu tentang penahanan ini sehingga merasa kompeten untuk berkomentar? "kata Erdogan. Setidaknya 24 awak media dari koran Zaman dan stasiun TV Samanyolu ditahan pada Ahad.
Kepala Penasihat Perdana Menteri Turki Ahmed Davutoglu, Atyen Mahcupyan mengatakan bahwa pemerintah punya bukti ada yang salah dengan gerakan Gulen.
"Dan kami punya bukti bahwa jurnalis-jurnalis ini ada dalam gerakan Gulen," kata dia.