REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kepolisian Perancis telah menangkap sepuluh orang yang dituduh melakukan operasi pengiriman calon pejuang ke Suriah pada Senin (15/12) kemarin.
Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve mengatakan bahwa penangkapan sepuluh orang dilakukan di sebagian besar di wilayah selatan Toulouse, di sekitar Paris dan di wilayah utara Normandia.
"Membongkar jaringan ekstrimis terorganisir adalah prioritas utama bagi polisi Perancis," kata Cazeneuve dalam sebuah pernyataan, seperti diktuip Al Jazeera, Selasa (16/12).
Agnes Thibault-Lecuivre, juru bicara kantor kejaksaan mengatakan empat dari mereka yang ditahan sudah dipenjara. Ia menambahkan bahwa hingga saat ini pihaknya tidak tahu pasti berapa banyak jumlah pejuang yang berhasil direkrut untuk dikirim ke Suriah.
Kepolisian Perancis memperkirakan sekitar seribu warga Perancis telah mengambil bagian dalam konflik di Irak dan Suriah tersebut. Perancis saat ini menurunkan sembilan pesawat jet Rafale yang berbasis di Uni Emirat Arab sebagai bagian dari koalisi pimpinan AS untuk memberikan dukungan udara dalam perang menghadapi ISIS.
Para pejabat di Eropa khawatir banyaknya pejuang asing yang membela ISIS akan menimbulkan serangan terhadap negerinya sendiri begitu kembali ke tanah airnya masing-masing.